pernah ingin kucatat jasamu namun air mata ini melarang
dan kaku tangan ini bergetar jiwa ini saatku mencobanya
pernah ingin kubalas jasamu namun takdir menyadarkanku
umakku engkaulah ibu yang paling ibu
kejam sekali diri ini buat engkau lelah tua, jadi terluka
sering perangaiku ini menampar hati senjamu yang pagi
saat ku ingin mentap matamu
umak tak sanggup bibir ini meminta maaf padamu
maafkanlah aku umak tanpa harus berkata sambil menatap wajah lamamu itu
tidak ada mak tidak ada yang tidak engkau berikan padaku
mak engkaulah wanita yang menghidupiku sejak dalam kandungan sampai akhir hayatku
mak engkaulah perempuan paling tinggi diantara perempuan lain
mak engkaulah permpuan paling ibu diantara ibu lain
umak engkaulah wanita yang mempunyai kasih sepanjang jaman itu
mencari nafkah bukanlah kewajibanmu
tapi
dengan penyakit seluruh, luka setia dibadanmu yang susut
dalam hujan seakan engkau berselimut dibawah panas matahari seakan engkau berteduh
hanya untuk selalu menanam semai kehidupan di sawah kita
padahal engkau sama seperti perempuan lain
tapi karna cintamu kasih sayangmu kepadaku anakmu mak
makku sayang kau lupakan permintaan penyakit semua luka yang terus menguras jiwa ragamu
syurga kebahagian abadi adalah pelayanmu itulah doa ku selamanya mak
mak ku sayang rasa terima kasihku tak bisa membalas jasamu walau setetes
namun aku tetap berterima kasih karna hanya itulah kini yang dapat hadirkan senyum manismu
selai dari barisan doa-doaku untukmu umakku sayang
Komentar
salam kenal para penyair
marihlah berpartisifasi untuk mewujudkan kehidupan yang bersyair
aku menulis hanyalah membuang hayalan tak benar
bila ada yang salah mohon di mengerti
Tulis komentar baru