Skip to Content

Merusak Alam Puisi

Foto Steven Sitohang

Asing di tengah hamparan asing

Berlubang dicakar seperti bulan

Terbangun telanjang tak penting

Dilinting penuh asap-asap asing

 

Terlahir bayi-bayi kecil di leher karet sebelum matahari

Tengah malam merengek karena mayat-mayat besi digali

Milik pribadi yang lain terkait, gula tak manis, rupiah terasa pait

Karang-karang berdarah di atas karena sampah Penajam, berair mata

 

Berdiri di atas tanah pasir di Grogot

Ikan-ikan besi membelah laut

Angin timur menangis karena tawa

Belut lepas melihat minyak menusuk, maut

 

Tak terdengar jeritannya karena mata

Uang tak berkuping melihat lubang

Hitam menghisap serat energi manusia

Kaya manusia miskin coba harmonisasi

Gila dipaksakan waras berselimut di rumah

Yang sakit jiwa tegar karena tantangan

Kata mereka kerja keras untuk bertahan

Apa tantangan itu? Kenapa harus bertahan?

Persetan! Dengan setan-setan berlidah

Panjang yang pendek suka menjilat tanah

Penuh emas rakus walau kenyang

Santapan pendidikan tentang alam dan cuaca

Hati tak suka dibohongi apalagi kau!

Suka meludah api yang sulit dipadamkan

Air kotor karena keringat yang kau hasilkan

Limbah asing karena manusia-manusia

Asing di tengah hamparan asing

Berlubang dicakar seperti Bunga

Terbangun pembangunan tak penting

Dilinting penuh asap-asap asing!

 

( Paser, Tanah Grogot, Penajam, Balikpapan, Kalimantan Timur, 4 Desember 2015)

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler