Skip to Content

Pagi itu

Foto Robi Makmur

PAGI ITU

Pagi itu…

Aku merasakan kehancuran yang sangat mendalam,ternyata kapal itu telah karam dan terbenam sejadinya,seolah hari ini adalah kemarin yang telah berhenti.dia telah menguburnya rapat-rapat tak menyisakan barang sedikit atau setitik cahaya pun untuk kumasuki…semuanya ibarat kayu yang habis terbakar api tak tersisa..

Pagi itu…

Aku ibarat anak kecil yang berdiri dengan membawa sebatang lilin di atas altar yang mengharapkan belas kasih dari Tuhannya…arah itu telah hilang bukan terbawa angin terkacau badai tapi tersapu putaran waktu dengan sedikit kebencian di dalamnya…

Pagi itu…

 Aku Bagai berhala yang tak dapat berupaya aku hanya terdiam tak berdaya,Tuhan… betapa sakit dan menyiksanya semua ini melebihi sakitnya biri-biri yang di kuliti hidup-hidup…Aku bagai tak bernafas sebab udara pun enggan untuk mendekat dan untuk ku hirup dalam nafas panjang ini.Penyesalan??bukan itu,ini hanya elegy isak tangis yang tertahan jutaan harapan yang terbuang sia..kupikir benang itu masih dapat kusulam,besi itu masih dapat kutempa,dan kaca itu masih dapat kupatri,tapi semuanya ibarat tumpukan kayu yang telah kuambil pangkalnya lalu rubuh tak terbentuk…kenyataan ini sangatlah pahit sepahit empedu yang tercampur tinta hitam kehidupan….

Pagi itu…

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler