Skip to Content

Puisi ke 6 dalam MENGHITUNG RINDU (1)

Foto Hakimi Sarlan Rasyid

 

PAYUNG LANGIT TANPA AWAN  

 

Seperti sebelumnya kali ini kembali kulihat matahari jatuh

Dari nun langit jauh jatuh ke langit dekat langit yang usang dan lusuh

Kemudian datanglah sepiku lalu bersandar pada dinding hati yang tak berpeneduh

Dan aku melihat diriku sendiri bergegas bersegera mengambil air membasuh

 

Setelah matahari aku melihat bulan yang keindahannya sangat

Seolah terbang melayang menghampiri pangkuanku mendekat

Bulan senyum aku senyum bulan berkata ingin kupeluk erat

Ah. siapa yang enggan bulan terang ketika sukma meraba dalam gelap yang pekat

 

Aku berdiri dari dudukku kupeluk bulan simpul semua harapan

Bumi indah menyapa telapak aku melangkah perlahan

Sekat demi sekatnya kusalami kubaca lembar catatan kenangan

 

Aku membaringkan diri telentang berpayung langit tanpa awan

Matahari jatuh bulan bertandang di bumi ramah aku berjalan

Kenangan dan harapan yang kusalami satu demi satu berlepasan

 

201708030750 Kotabaru Karawang

 

 

 

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler