AWAN YANG MEMBENTUK GELOMBANG BABI
awan awan bergerak gerak
disetubuhi angin
membentuk adegan per adegan
cerita tentang drama istana
sekalian sandiwara gedung perwakilan
yang membentuk gelombang babi
kau awan sekaligus babi babi itu
kau memakan kotoran sendiri
bangkai kursi kedua hampir habis
dijilati dan dilahap
tapi tak ada yang berubah juga
ya, janji tergeletak di tanah
dan dijilat jilat kembali
lalu aku mau apa?
lalu aku bisa apa?
aku tetap saja dijadikan biduk kecil
yang dipermainkan gelombang besar
aku biduk dan kau gelombang
dan aku tenggelam kau tertawa
kau tiada henti menjadi gelombang babi
yang dibentuk dari awan awan
dan terus saja memakan kotoran sendiri
BABI YANG BERKELIARAN DALAM DIRIMU
I
Kau tak hanya memelihara babi di banyak bagian kandang dalam dirimu
tapi kau telah menjadi babi itu sendiri
dan yang aku takutkan adalah kelak kau akan melahirkan babi dari otak melalui pikiranmu. dari mulut melalui perkataanmu. dari telinga melalui melalui pendengaranmu. dari mata melalui penglihatanmu
Setelah babi babi itu kau lahirkan akan semakin banyak lah babi babi yang berkeliaran.
Itu yang aku takutkan.
II
bayi babi yang dilahirkan dari mulut, mata, telinga, hidung sudah berkeliaran di berbagai tempat.
tidak menunggu besar masuk melalui pikiran dan kemudian dilahirkan kembali melalui mulut, mata, telinga, hidung.
babi babi terus berkembang biak tak hanya memakan kotorannya sendiri, tapi juga memakan sel sel otak.
babi juga memakan suara, memakan penglihatan, memakan pendengaran, memakan penciuman
semua sudah dimakan babi
termasuk dirinya
tapi babi babi belum mati juga.
III
kau bertanya, “apakah babi babi itu juga sudah memasuki eksekutif, legislatif yudikatif dan lembaga lembaga lain?”
aku tak menjawab, karena aku tak ingin kau ikut menjadi babi
aku tahu pertanyaanmu hanya untuk menyakinkan saja
babi memang sudah berkeliaraan di mana mana
termasuk di dalam dirimu
dan aku tak ingin mengatakannya kepadamu.
Komentar
Tulis komentar baru