Bersamaan awan teduh senja jatuh di pangkuan dewi-dewi malam
Ada puisi dipendam hati berbunga senyuman diantara senja merah merona
Sungguh untukmu puisi itu yang dicuri dewi-dewi malam
Oh.. duhai malam bertabur cahya rembulan
Tlah membungkus keindahan untuk segenap tubuh cinta
Entah kenapa rumput ilalang malam merunduk
Ataukah dari benih-benih cinta yang bertasbih dari puisi itu, dalam pangkuannya dewi-dewi
Kenapa juga rumput ilalang malam merunduk tak mau bergoyang, dihembus angin cinta malam ini
Yang sungguh aduhai direnggut kasih semesta
Lalu malam menyajakkan kesunyian, tentang rindu menanti dalam dekapan
Masih tersisa cahaya rembulan
Dan harumnya sebait puisi yang lahir dari rahim sepi
Banyak aksara kau toreh dengan doa, semoga masih sempat kau tulis sebuah kata di langit malam
Perjalanan yg harus kita tempuh menjaga malam
Dan biarlah dewi-dewi malam dengan bunganya
Biarkan juga kalaulah direnggut kasih semesta, yang membuka pintu jiwa
Lihatlah malam merebah di bunga-bunga atau rumput ilalang sekalipun
Atau tubuh cinta yang direndami malam, sampai gigil doa
Komentar
Tulis komentar baru