berapa banyak lagi air mata yang harus ku tumpahkan untuk membuatmu mengerti akan sakit yang kurasakan
hingga rasanya kelopak mata ini perih karena airmata yang terus mengalir hingga kering
wajahku pucat pasi ketika aku sadar kau telah membanting hatiku hingga menjadi kepingan yang tak mungkin dapat disatukan kembali...
akankah kau sadar betapa gilanya dirimu memperlakukanku begitu.
kau selalu ku sayangi, tapi kau selalu menyakiti
kau selalu ku pedulikan, tapi kau selalu tak acuhkanku..
aku kekasihmu, tapi aku patung bagimu..
cinta mungkin nggak lagi menjadi kebutuhan dalam hidupmu.
kau hanya mengurus duniamu, tanpa melihatku sedikitpun.
ingin rasanya aku pergi jauh darimu...
tapi aku terbelenggu dengan janji kita dulu.
tak kuasa aku mengingkari janji itu...
kapan kau akan menyadari bahwa aku menyayangimu setulus hatiku..
dan kamu bisa menjadikan aku pengisi hatimu yang selalu engkau butuhkan..
rasanya cinta telah membunuhku secara perlahan melalui sikap dinginmu.
(puisi ini aku dedikasikan buat pacar aku yang kini hubungan kami sangat rumit...
aku ingin lari dan pergi darinya, tapi aku terbelenggu janji dengan orangtuanya. oh, it is confusing... and makes me down..)
Komentar
Tulis komentar baru