Skip to Content

SYAIR KISAH S (1)

Foto Hakimi Sarlan Rasyid

SYAIR KISAH S


Ini kisah seorang dara

Usia masih muda belia

Hanyut dalam hasrat asmara

Termakan mulut manis pacarnya


Namanya kusebut hanya S saja

Khawatir ada nama yang sama

Bisa tak nyaman menahan rasa

Karena kisahnya adalah nyata


Ini bukan kisah khayalan

Apa lagi kisah bualan

Kisah nyata tak terbantahkan

Kisah tentang s’orang perawan


Kumulai kisah tentang bapaknya

Seorang sarjana yang guru agama

Kepada profesinya kurang setia

Mendapat julukan Si Malas Kerja


Sesungguhnya Pak Ustadz bukanlah malas

Tak betah berada di dalam kelas

Pikiran lebih berat ke beras

Tidak bertugas memilih bebas


Pak Ustadz sering datang bertamu

Pagi siang datang tak tentu waktu

Inginnya berdebat memakan waktu

Debat kusir tidak bermutu


Badan Pak Ustadz kecil dan kurus

Jarang memakai pakaian bagus

Wajah dan rambut jarang diurus

Raut wajah cenderung ketus


Istrinya satu setengah baya

Masih terlihat wajah cantiknya

Tapi terlihat garis derita

Dalam wajah tersimpan rahasia


Anak mereka berjumlah empat

Jarak lahirnya terlalu dekat

Yang perempuan berwajah pucat

Tampak tidak sempurna sehat


Datang bertamu tak tiap hari

Setiap datang ingin diskusi

Sering bicara masalah mati

Bagiku terasa aneh sekali


Terakhir Pak Ustadz datang bertamu

Aku ingat Jum’at malamnya Sabtu

Tak banyak cakap wajahnya layu

Bicara singkat pesan untukku

Bicara tentang anak perempuannya

Yang baru duduk di kelas lima

Anak perempuan satu-satunya

Meminta aku bantu menjaga


Tak lama setelah pertemuan itu

Hari Sabtu malamnya Minggu

Terdengar kabar membuat haru

Pak Ustadz meninggal tunaikan waktu


Singkat cerita aku penuhi

Obrolan Pak Ustadz terakhir kali

Mengasuh anaknya s’minggu tiga kali

Menmgajarinya berhitung sepenuh hati


Kisah ini aku cepatkan

Tamat SMK lulus ujian

S tidak bisa melanjutkan

Karena terbentur pembiayaan


Aku tak bisa banyak membantu

Sudah di luar kemampuanku

Putus kabar sampai di situ

S dan aku jarang bertemu


Telah lewat berbulan-bulan

S datang minta bantuan

Empat purnama tak datang bulan

Tampak bingung putus harapan


Bagaimana ini bisa terjadi

Mengapa engkau tak jaga diri

Kalau sudah jadi begini

Yang sulit tidak sendiri


Berbulan-bulan sudah S datang lagi

Aku bertanya kemana selama ini

Jawabnya “aku sudah punya bayi”

Tapi dibawa oleh suami


Ceritanya dia tak menggugurkan

Karena pacarnya siap ke pernikahan

Pas waktu sembilan bulan

Bayi disambut kegembiraan


Setelah kutanya S lanjut cerita

Bahwa S ingin bercerai saja

Seperti itu ibundanya meminta

Daripada hidup dalam derita


Sejak pacaran sudah tak wajar

Sang pacar selalu kurang ajar

Selalu mengajak berbuat sasar

S terbujuk jadi tak sadar


Itu semua s’lalu teringat

Pacarnya tega berbuat jahat

Meski kisah sudahlah lewat

Dalam pikiran selalu t’ringat

 

202008242040 Kotabaru Karawang

(bersambung)

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler