Skip to Content

(barangkali ini) puisi

Aku, Dia, Ia dan Wanita itu

Dia : Cukup, hanya...

Aku : Hanya apa?

Dia : Lekas tidurlah, ada seseorang yang menungumu di sana

Aku : siapa?

Dia : seseorang yang ada di mimpi

Utara Kompas

Sedikit batas sumir

Bagian usang menatap kota dan hari ini

Jarum sedikit melawan utara kompas

Sebuah Arti Maaf

Ambilah maaf mu

hujan

Hujan

Hujaman kenangan akan angan dan bayang masa silam

Aku bernostalgia

yang terlupakan

manisnya kala kau berjanji

semuanya seakan terjadi

tapi semuanya hanya imaji

PENAKU

Aku hanya merapalkan kisah
Walau tak sampai mulut berbusa
Hanya liukan jemari
Menulis kalimat yg berserak
Puji atau caci
Hanyalah luapan emosi
Mereka yang peduli

Mercusuar II

Mereka berlari

Mengejar matahari 

Merayu agak tak lekas pulang

Dan

Semua yang terlempar ke laut

Menjadi garam

Dengar 

Mercusuar

Kau dekap tanganku kala itu

Membisikan kata-kata ajaibmu

Kita berdiri dipuncak tertinggi

Seakan membelah langit senja.

LIRBOYO

 

 

Lirboyo,

dari tiap paragraf yang berlari kecil

menuju hati yang tergelapkan,

hati  yang terdalam,

matahari bercermin di keruhnya genangan kenangan

yang belum mengering, dan belum sempat kubersihkan.

 

30,06'14

Sindikasi materi


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler