angin kemarau yang melayang
hempaskan semua kematian bathin yan tercekam kegelisahan
di sini di atas tanah gersang
doa kami bermunajat
wajahku memerah semu,
wajahmu merona randu
di balik kelambu ungu
(KISAH SEORANG PRIA YANG DI TINGGAL MATI KEKASIHNYA)
instrument getir nyinyir mengalir
tinggalkan sebuah komentar
di atas rak waktu yang usang.....
tanpa lentera juga nyala kunang
Taman ini kosong
tiap kali aku lewati tetap saja sepi
sampai gletarku satu waktu memanggilmu
untuk menemani setiap lengkung ckrawala yang menjelma
duhai,...istriku sayang
malam ini hujan kembali menyerang
menghantar gigil tiada kepalang
dingin,...dingin,..... membuat kita tak tenang
di waisya yang ke enam belas
kuntum cempaka itu telah mekar
memenuhi taman bunga di persimpangan
tempat kita biasa bersua
purnamane padang
langite jembar,gumintange podo nyebar
Komentar Terbaru