Skip to Content

perenungan

Ragu

Temaram turun dipupuk senja. Sembari menatap mata mu sambil bertanya, "Sedang apa dikau di sana?". Malam menjelma menjadi lagu. Nihil sekali orang mengenali suaranya yang berbahasa apalagi bernada. 

Tanpa suara lebih baik, itu kata orang. Membenam semua matanya. Tiada lagi kebenaran; hanya kesangsian. Setelah ini apa lagi?

BAYANGAN TUA

Normal 0 false false false EN-

Marga Hati Satu Raksa

Mengulum bibir saat  menduduki ranjang yang reot.

Selangkanganku ingin bersenggama dengan awanmu yang putih kemerah-merahan.

Di Mabuk Tuhan

Adanya waktu menjadi lolongan yang panjang

Berserakan tak mengenal usia

Permohonan dan perbudakan diluar rasionalitas pikiran

Diantara dua sujud air mata berhamburan.

Sebuah Cerita Ketika Piring itu Pecah

Praaang…. Brak… praang….

Piring berterbangan dan pecah beradu menimpa dinding.

Terdengar suara isak yang tersedan.

Tangisan dari perempuan yang malang.

 

Sebuah Refleksi (3) : Bersama Empat Elemen

Kini kedalaman akal tak bisa lagi bersenyawa sejalan kerangka harapan

Sindikasi materi


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler