Keridhoan Allah atas hidupnya, hamba yang diberkati-Nya
jiwa-jiwa yang menenangkan bumi dengan aroma sorga
wajah yang bersinar cahaya cinta dan kedamaian hakiki
Aku melihatmu mencipta melalui mata hati
sejuk segar sorot jiwa yang memancar
mendengarkan harmoni abadimu di gerbang senja
nyanyianmu menenun kata-kata dalam pikiranku
Segala pemberian-Mu kepada diriku, makhluk ciptaan-Mu
menenuhi segala kebutuhankui dalam kadar yang cukup
dan ia kembali kepada-Mu denga jalannya sendiri-sendiri
Menurut kehendak-Mu, hidupku dalam genggam tangan_Mu
Engkau beri aku kehidupan dalam selembar kertas kosong
Dalam lembaran kosong itu harus kutuliskan riwayat hidupku
Bila samudera hidupmu tak jua berhenti membadai
semailah relung-relung hatimu dengan benih keyakinan
berharaplah, meski bagai pungguk merindukan rembulan
Aku bukan apa-apa di matamu
Aku bukan pula siapa bagi hatimu
Aku hanya makhluk, hamba faqir di duniamu
Aku berjalan dari tiada menuju tiada pada akhirmu
Angin timur membawa seruanmu
melalui darat, laut, dan angkasa luas
menyusup ke dalam dada jiwa-jiwa yang mencari
berhembus hingga melebihi ufuk barat yang terjauh
Telinga dan lidah adalah bagian dari panca indramu
adalah alat untuk mendengar dan berbicara selagi engkau hidup
Seekor ikan duyung terdampar di pantai jauh
Pantai dari ujung samudera yang tak terlayari
Tiada yang bisa menolongnya kecuali mendengarkan ombak laut
Tahun-tahun kehidupanku
adalah jalan panjang pencarian
bagai air yang mengalir dari atas ke bawah
bagai matahari yang terbit dan tenggelam
Komentar Terbaru