Skip to Content

Puisi kontemporer

Setetes Air

Satu tetes satu anak

Satu anak satu tetes

 

Dua tetes dua anak

Dua anak dua tetes

 

Tiga tetes tiga anak

Tiga anak tiga tetes

Pengajar Panjang

 

Tipumu.

tetap jadiku.

tipuku tetap,

Kujuduli M

ku muak!

 penat!

pada cermin kamarku.

pada layar tiviku.

kaumu kekamu.

Welcoming a Nightmare

Maafkanlah saja,

Bila:         aku patah.

pudar.

dan hitam.

SAJAK LISSOI 2

kukagumimu
kucintaimu
kuharapimu

 

kau beriku

harapanku

tapikau
kecewakanku

 

SAJAK LISSOI

dalam duka aku kadang bergurau
sampaikah rinai rindu ini ke hatimu
ketika kuas cinta tak mampu
menyulap warna jadi rindu
biarlah rindu hanya milikku
karena cinta atau rindu

Atau, Bergantinya Puisi



Harus ku kata serupa apa?
Iya, aku bodoh. Aku bodoh karena kepercayaanku sendiri. Teruntukmu.
Yang jelas sudah tak kau anggap ada, yang kepastiannya pernah memipikanmu.

kenang-kenang yang kau tak terkenang (mungkin)

Kalau aku akan menghilang di hari nanti
Maka pikirkanlah tentang apa yang pernah ada disini
Jika aku mati dengan terbujur hamparan luka
Maka maafkanlah hilangku yang sejanak itu

Sungkawa

Gugur dedaunan bernyanyi sendu

Dibawa angin semilir terus bergilir

Disekitar ulat gundah tanpa tadah

Air mataku pecah dan Memerah

Jatuh berderai di tanah basah

temaram menuju gelap

@e_rahardhian

Guratan jingga memetakkan rindu kita
menjadi kepingan remuk redam
Sesaat kalut
Labil
Bercak berserak
Diujung pasrah
Senja
Temaram menuju gelap

Sindikasi materi


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler