Di ufuk langit senja segera 'kan berlalu
Lembayung perlahan pudar dan gelap kian merambat
Matahari perlahan menghilang di kejauhan
Dalam kegelapan malam
dingin menggigit menusuk tulang
Hati mengikis sunyi melukis mimpi
berlayar dikeluasan samudera hati
Cinta yang agung
tidak dimaknai dengan sesuatu yang wujud
Karena cinta ini adalah milik Dzat Yang Maha Wujud
yang menenggelamkan segala wujud
Hidupmu adalah anak panah yang meluncur
Menuju ke titik kepastian, titik ketetapan-Nya
Memang ada daya upaya dan kekuatan pada dirimu
Aku Adalah Kata-Kata Yang Telah Terucap
Oleh Sang Penuntunmu
Terbaca Pada Kitab Suci Alquran
Sebagian Diriku Dititipkan
Pada Hati Yang Mengejarku
Kelahiranku...
Di Ujung Nafas Ibundaku
Kematianku...
Ujung Jihad Kehidupanku.
 
Puisi Itu Tak Pernah Kuundang
Tuk Datang Menengok
Puisi Itu Tak Pernah Kusangsi
Ketika Mengintai Rumah Hatiku
Yang Mengabut Akan Parasnya
Aku Di Sini Terjerat
Jaring-Jaring Kebodohan
Yang Menggiring Diri
Ke Lembah Kegelapan
Gelap Pikir Gelap Rasa
Rasaku Hilang Akan Diri
Kuhirup Suhu Hangat Pagi
Lewat Pintu Rumahku
Kuucapkan Salam Pada Bumi
Kupijakkan Kaki Kananku
Pada Tanah Asalku
Terucap Doa Selamatku
Komentar Terbaru