Skip to Content

Puisi Religi

Burung-burung terbang melintasi senja

Di ufuk langit senja segera 'kan berlalu

Lembayung perlahan pudar dan gelap kian merambat

Matahari perlahan menghilang di kejauhan

Berlayar

Dalam kegelapan malam

dingin menggigit menusuk tulang

 

Hati mengikis sunyi melukis mimpi 

berlayar dikeluasan samudera hati

Cinta Yang Agung

Cinta yang agung 

tidak dimaknai dengan sesuatu yang wujud

Karena cinta ini adalah milik Dzat Yang Maha Wujud

yang menenggelamkan segala wujud

Anak Panah Kehidupan

Hidupmu adalah anak panah yang meluncur

Menuju ke titik kepastian, titik ketetapan-Nya

Memang ada daya upaya dan kekuatan pada dirimu

Sabda Doa

Aku Adalah Kata-Kata Yang Telah Terucap

Oleh Sang Penuntunmu

Terbaca Pada Kitab Suci Alquran

Sebagian Diriku Dititipkan

Pada Hati Yang Mengejarku

Diriku

Kelahiranku...

Di Ujung Nafas Ibundaku

Kematianku...

Ujung Jihad Kehidupanku.

H A T I

                                &nbsp

Aku Dan Puisi Itu

Puisi Itu Tak Pernah Kuundang

Tuk Datang Menengok

Puisi Itu Tak Pernah Kusangsi

Ketika Mengintai Rumah Hatiku

Yang Mengabut Akan Parasnya

 

Siapa Aku

Aku Di Sini Terjerat

Jaring-Jaring Kebodohan

Yang Menggiring Diri

Ke Lembah Kegelapan

Gelap Pikir Gelap Rasa

 

Rasaku Hilang Akan Diri

Tiba Sebelum Berangkat

Kuhirup Suhu Hangat Pagi

Lewat Pintu Rumahku

Kuucapkan Salam Pada Bumi

Kupijakkan Kaki Kananku

Pada Tanah Asalku

 

Terucap Doa Selamatku

Sindikasi materi


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler