Celaka
Pura-pura aku dipuja
Layaknya benda berharga tak bernyawa
Karena mata-mata itu melihatku berbeda
Hmmmmmm
Ya, aku lahir dari putrakrama yadnya
Ketika tubuhku di ranjang
Kau datang sebagai dingin
Dan angin yang kadang kadang tenang dalam kenangan
Ketika tubuhku diranjang
Telah datang sang senja menjemputku
Dengan kereta kencananya dia kemari
Daun yang gugur dan dahan yang menari nari
Mengiringi perjalananku kali ini
Ku simbak malam berbalut kelam,, Saat bayang tak mampu ku genggam, Saat penantian hanya bungkam...
"AKHIRNYA KAU MEMILIH DIAM"
Pesat saut kilat membelah lautan
Tak kuasa diri ini menyangkal takdir
Hanya seonggok badan...
Hanya seorang hamba...
Waktu itu aku berlari kencang demi tujuanku
Tiada pamer dan menjadi juara
Tiada kompetisi tiada dendam
Ada tujuan yang ingin aku peluk,
Anak Kolong
Kau Ayahku…
Berdiri diatas kokohnya benteng kosong
Senyummu bangga..
Saat ku terdiam..
Bukan berarti aku tak peduli,Aku hanya ingin menyandarkan letihku seorang diri..
Dikala melihatmu bercanda dengan nya,dan kau acuhkan aku dari hatimu..
selang beberapa daun kuning menggugurkan dirinya sendiri
sedang daun kering yg tlah jatuh di tanah
hanya memandang berpikir mereka senasib dengannya
Komentar Terbaru