Awan gelap terburu-buru memayungi bumi. Tetesan hujan semakin keras terdengar berpacu dengan rintihan binatang malam. Sesekali kilatnya menjilat bumi. Aku duduk di atas bangku yang ketiga kakinya keropos. Rumah kosong ini terlihat gosong sepertinya api tak kuasa menghabiskanya. kupandang gumpalan darah kering yang berceceran di tembok. aku tetap menatap darah itu. Itu darahku.
ceritagopek.blogspot.com - Apakah di surga ada siang atau malam, Ibu? Sebab Cinderella bingung harus memulai dengan kata “Selamat Pagi, Siang, atau Malam.”
Komentar Terbaru