Muhammad Salim, 75, tidak banyak orang yang mengenalnya. Padahal ternyata dia adalah seorang pembaca lontara (aksara Bugis) yang ulung.
Dia pulalah yang menterjemahkan naskah I La Galigo dari aksara lontara kuno ke Bahasa Indonesia yang kemudian dijadikan sebuah pementasan oleh sutradara ternama Robert Wilson menjadi pertunjukan yang terkenal di penjuru dunia.
Sayang, inilah pada kenyataanya. Kedadamu, seperti direstoran kelewat mewah. Deretan meja – meja makan yang dihiasi karangan bunga diatasnya tertata rapih, memenuhi ruang yang dibiasi temaram, menantiku singgah dengan dugaan-dugaan;
Biarkan aku sendiri! Dunia tak akan memahami sepenuh aku. Sesungguhnya kepalaku semakin labirin dalam lingkaran yang berputar – putar di jalur pulang atau lekas pergi. Ini bukan bayang yang mengiringi langkah menuju cahaya, sebab perjalanan sudah bukan lagi sebagai sebuah petualangan.
Komentar Terbaru