Skip to Content

Desember 2011

LOMBA CERPEN REMAJA (LCR) WRITING REVOLUTION 2012

PALING LAMBAT: 31 MARET 2012

30 CERPEN PEMENANG LOMBA DIBUKUKAN....!!!


Kategori:
A. Pelajar/Mahasiswa
B. Guru, Dosen, dan Umum

Tema:

A. Pelajar/Mahasiswa 

secarik angan di kolong jembatan

bara bumi menebal alas tumit kaki

teriak lirih kehampaan memoles relief bibir kota

secarik angan terlipat di bawah kerlip jalanan aspal

satu asa kecilnya tak hendak kuasa peminta tahta

dan cucu dari ibu bidadari lacur

~

matahari mati memeluk tumbuhan beton diketika

deru asap senyum sinis di atas jembatan

wajah zaman merebah badan pada lembar tak terbaca

berdinding gigil menahan jiwa dan raga leluasa lepas

tak rela nafas hilang terhambur demi nesta.

 

 

 

debu rindu

rindu membatu makin mengerak

senja menipis suyi dari riuh kekidungan

hendak kemanakan hati merancu yang telah biru?

~

rintik suakan bayu tuk tak mengikis rindu yang kian layu

runtuhkan kebisuan lantun dari larian bayang

jerit hati pudar menyudut musnahnya mau

ego tak ingin dunia ini rindu mati jadi debu

 

 

sendiri

teriring sengal menderai

embun meniris kutub mata

sesautan lantun mengiringi

keranda mengantar dikediaman sunyi

tapa siapa siapa...

 

 

r i b a

pengisap darah

bunga bunga

 

 

lacur

bunga bunga

pengisap darah

 

hempas

 

 

satu kata

adab

biadab

kebiadaban

 

adab

biadab

adab biadab

adab kebiadaban

 

peradaban biadab

tak beradab

 

 

 

etalase

teronggok begitu saja

di depan pintu masuk pasar

aroma menyengat

pengap

 

lalat lalat lahap

bagai penghuni negeri

terlukis abstrak di etalase

kembungkan lambung diri

zaman terbalik

bolak balik

balik membalik

balik lagi

lagi lagi membalik

zaman ini terbalik

serba terbalik

agar tak membalik

asal tak membalik

harus dibalik

biar terbalik

 

ah,,,

bolak balik

balik membalik

zaman sudah terbalik

kalau tak membalik

terbalik

 

hampar malam

Sepanjang mata bercahaya temaram malam

Terdengar bisik kata atas hijau hamparan

Jemari tangan menjelajah menggetarkan rasa

Dada dingin tersaput embun memejam malam

Bibir bibir merah lumat berdecak

Saling menuang haus liur hitam

 

 

Bulan tertutup awan disepanjang gairah

Rumput tergilas perhelatan

Sesaat, diam...

Sesaat, bergetar...

Cahaya lampu di sudut kejahuhan

Tenggelamkan dan padam

Hanya dentang suara hati

Tak ada janji suci

Tak ada kembali

Yang adanya tissu basah usap keringat

Pengganti lenyapnya dahaga

Pelampias cowong muka tua

Menghabiskan garis dilarut hitam

Nafsu hitam...

Malam hitam...

Kesetiaan beradu samar cahaya bulan

Berlimut gerayang menguak sela airmata dosa

 

 

cacing tanah

cacing cacing tanah

hak terampas

 

tak ada hidup,

rumput rumput digilas

 

tak lagi tergali,

bajak membajak tanah

 

cacing cacing tanah

tertindas

 



Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler