Skip to Content

Agustus 2019

Ani Berparas Gundah

Dewasa ini kata-kata tampaknya lesu

Patah-patah mencari makna tanpa tuju

Memaksa menjadi bait-bait dalam ragu

Seadanya aku jadikan puisi untukmu

 

Tangisan Puisi di Wajah Ani

Malam-malam aku mengumpulkan kata-kata

Kupetik di tiap tangkai-tangkai sunyi

Malam-malam aku susun bait-bait cinta

Kutulis pada dedaunan bergugur lirih

 

First Kiss; Mahligai Cinta

Mahligai Sang Pencipta masih megah berdiri ada

Kulihat di tiap sisinya tak berubah banyak

Interior dan eksteriornya pun masih sama seperti sedia kala

Aku Orang Lalu dan Puisi Kini

Ceritakanlah kepada pagi

Tentang mimpi dan kristal nestapa

Bicaralah kepada malam

CERPEN KOMPAS 2007: “CERACAU OMPU GABE” KARYA HASAN AL BANNA

“Ompu Gabe?” sergap seorang anak muda pada sebuah petang yang basah. Belum sempurna angguk Ompu Gabe, anak muda itu sudah mengeluarkan sebilah perintah dan gumaman aneh, “…ke lapo tuak terdekat! Mmh, aku suka naik becak siantar….”

CERPEN KOMPAS 2007: “PAROUSIA” KARYA AGUS NOOR

Pada malam Natal tahun 3026, aku terlahir kembali ke dunia ini sebagai seekor ular. Aku keluar dari cangkang kesunyianku. Mendesis pelan dan muncul lewat gorong-gorong. Kusaksikan cahaya terang kota yang gemerlapan. Tak ada bintang, dan langit hanya basah. Di kulitku yang licin, udara terasa seperti permukaan piring keramik yang dingin.



Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler