Skip to Content

Juli 2022

Imah 3

meski baru beberapa kata dikau membuka diri

sebanarnya aku cukup mengerti dan mampu merasa

akupun tak begitu peduli

apakah untaian kata itu sebuah kejujuran

Imah 2

begitu menggebunya dikau untuk berkencan dalam maya

beberapa menit usai kita berpindah dari massager ke wa

dikau seperti begitu kehausan di bawah teriknya matahari

melati di taman kehidupan

ada yang masih tersimpan dan masih terus kusimpan

yang belum sanggup kututurkan dengan kata-kata

atau mungkin tak akan kututurkan dengan kata-kata

Puisi ke 15 dalam MENGHITUNG RINDU (1)

 

MALAM MASIH BERBULAN  

 

Aku mendongak dilangit masih ada bulan

Puisi ke 14 dalam MENGHITUNG RINDU (1)

 

 

RAHASIA NAKHODA DAN KELASI  

 

Tanjakan belasan panasnya semakin membakar

Puisi ke 13 dalam MENGHITUNG RINDU (1)

 

MALAM LAUT LAUT MALAM  

 

Malam adalah lautan

Yang aku layari dengan gagah

Puisi ke 12 dalam MENGHITUNG RINDU (1)

 

 

TIDAK BULAT LEKAT DEKAT  

 

Tidak bulat mega berarak tempat merpati putih terbang

SEKOLAH TEPI SAWAH ANGIN NAN MENDERU

SEKOLAH TEPI SAWAH ANGIN NAN MENDERU

 

PANTUN NEGERI MELAKA BANDARAYA BERSEJARAH

PANTUN NEGERI MELAKA BANDARAYA BERSEJARAH

oleh Kemirau @ Sang Murba

 

Asyik meladeni bunga cempaka,

Puisi ke 11 dalam MENGHITUNG RINDU (1)

 

CERITA DUA TANGKAI BUNGA KUNING  

 

Dua tangkai bunga kuning



Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler