Rasa ini timbul tatkala membaca telaahan kakek hakimi untuk puisi pertama 4334 saya. Asli merinding..... Bulu tangan merinding. Tks kek hakimi komen untuk perbaikannya
Pertama kali saya haturkan permohonan maaf yang setinggi-tingginya kepada Bapak atas lambatnya respon saya terhadap komentar Bapak tentang puisi JANGAN MERASA SENDIRI yang bapak tulis di Jendela Sastra/Media Sastra Indonesia pada 28 Juni 2021, pk 15:57.
Saya terlalu fokus kepada mengunggah puisi. Sangat jarang melihat kolom komentar. Sangat tidak menyangka bahwa hari ini saya mendapat komentar tentang puisi-puisi saya, khususnya tentang bentuk 4334 dan 437.
Terima kasih atas komentar Bapak. Semoga tidak bosan membaca lagi puisi-puisi saya.
Semoga selalu sehat dan semoga mulia. Aamiin.
Kotabaru Karawang 05 Juli 2021_1330 WIB
Salam dan hormat saya
Hakimi Sarlan Rasyid
NB. Saya ingin menjalin pertemanan di facebook tapi kesulitan memilih akun. Agak banyak akun yang senama dengan mana Bapak. Kalau boleh tahu apa ciri khas akun Bapak.
Ke pangkuan Bapak Hakimi Sarlan Rasyid yang sangat saya hormati,
Saya sentiasa merasa dekat sekali dengan puisi-puisi Bapak.
Begitu menyantuni hati dan meruntun kalbu. Terima kasih Bapak Hakimi atas segala perkongsian pengalaman hidup yang sangat berharga.
Saya sangat menghargainya. Hinggakan memberi pengaruh yang besar dalam gaya penulisan saya kebelakangan ini.
Patokan #4334 cukup mengasyikkan ritmanya. Saya memohon maaf lantaran adakalanya menggayakan patokan #43342 mengambil kira digit 2 itu daripada 2 surah Al fatihah dan surah An Nas itu sendiri.
Sebagai seorang dosen Matematika saya begitu menghargai gagasan Bapak khususnya patokan #4334, #437 dan lainnya.
Terima kasih sekali lagi.
Oh ya... Saya juga amat terhibur dengan prosa Bapak antaranya, 'Botol Kulo Endi' yang cukup membuai rasa.
Syabas Bapak Hakimi.
Anak muridmu,
Mohd Nasir Mahmud (Kemirau @ Sang Murba)
https://scholar.google.com/citations?user=t2ZORncAAAAJ&hl=en
Saya tidak sengaja menemukan puisi ini saat mencari puisi yang bertema burung di senja hari. Saat membaca bait kedua, pada dua barus terakhir, saya dibuat terkejut. Menjadi puisi yang menghunjam.
terimakasih kakek Hakimi s
atas masukkannya, saya masih banyak belajar juga dengan kakek Hakimi. Semoga sehat selalu dan panjang umur. Di tunggu ulasan puisi berikutnya hehehe
Izin Copas, terimakasih
Mengomentari: Untukmu Palang Merah Indonesia
Izin Copas, terimakasih
Puisi pertama
Mengomentari: PUISI PERTAMA MEREKA DI JENDELA SASTRA
Rasa ini timbul tatkala membaca telaahan kakek hakimi untuk puisi pertama 4334 saya. Asli merinding..... Bulu tangan merinding. Tks kek hakimi komen untuk perbaikannya
Dari semua puisi yang
Mengomentari: PUISI PERTAMA MEREKA DI JENDELA SASTRA
Dari semua puisi yang ditampilkan sungguh terkesan indah
Kecuali karya Iaf masih perlu banyak belajar dan membaca untuk menambah perbendaharaan kata
Terima kasih kakek. Selalu membimbing kami
Terima kasih atas
Mengomentari: SINAR
Terima kasih atas apresiasinya, sangat menjadi ilmu yang bermanfaat untuk penulisan kedepannya.
43342
Mengomentari: JANGAN MERASA SENDIRI
Mungkinkah Dia Bosan
Ada yang berubah hari ini,…. sepi
Saat Penggali kubur bekerja tak henti
Burung pewarta tak berdendang lagi
Adakah dia takut atau sekedar empati
Konon… Nyanyianmu pertanda jelek
Membuat orang berhati lembek
Takut…. Dan termehek-mehek
Berpulang adalah kepastian Tuhan
Berpulang bukanlah pilihan
Bukan karena burung kematian
Ada yang berpulang hari ini
Tapi ini bukan semata misteri
Adalah suratan takdir sang azali
Walau si pewarta tak berdendang lagi
Burung pembawa pesan
Mungkinkah dia Bosan
Cariu, 12721
Memeth Jack Jamhari menulis dengan patokan yang telah anda mulai.
No WA
Mengomentari: Malam Di Kotamu
Halo mbak Titin, maaf aku baru baca. Ini No WAku 0 8 1 271145412
Alhamdulillah ...terima kasih
Mengomentari: Mohd Nasir Mahmud
Kepada Yth : Mohd Nasir Mahmud
di Malaysia
Assalamu’alayk
Pertama kali saya haturkan permohonan maaf yang setinggi-tingginya kepada Bapak atas lambatnya respon saya terhadap komentar Bapak tentang puisi JANGAN MERASA SENDIRI yang bapak tulis di Jendela Sastra/Media Sastra Indonesia pada 28 Juni 2021, pk 15:57.
Saya terlalu fokus kepada mengunggah puisi. Sangat jarang melihat kolom komentar. Sangat tidak menyangka bahwa hari ini saya mendapat komentar tentang puisi-puisi saya, khususnya tentang bentuk 4334 dan 437.
Terima kasih atas komentar Bapak. Semoga tidak bosan membaca lagi puisi-puisi saya.
Semoga selalu sehat dan semoga mulia. Aamiin.
Kotabaru Karawang 05 Juli 2021_1330 WIB
Salam dan hormat saya
Hakimi Sarlan Rasyid
NB. Saya ingin menjalin pertemanan di facebook tapi kesulitan memilih akun. Agak banyak akun yang senama dengan mana Bapak. Kalau boleh tahu apa ciri khas akun Bapak.
Terima kasih Bapak Hakimi
Mengomentari: JANGAN MERASA SENDIRI
Assalamualaikum
Ke pangkuan Bapak Hakimi Sarlan Rasyid yang sangat saya hormati,
Saya sentiasa merasa dekat sekali dengan puisi-puisi Bapak.
Begitu menyantuni hati dan meruntun kalbu. Terima kasih Bapak Hakimi atas segala perkongsian pengalaman hidup yang sangat berharga.
Saya sangat menghargainya. Hinggakan memberi pengaruh yang besar dalam gaya penulisan saya kebelakangan ini.
Patokan #4334 cukup mengasyikkan ritmanya. Saya memohon maaf lantaran adakalanya menggayakan patokan #43342 mengambil kira digit 2 itu daripada 2 surah Al fatihah dan surah An Nas itu sendiri.
Sebagai seorang dosen Matematika saya begitu menghargai gagasan Bapak khususnya patokan #4334, #437 dan lainnya.
Terima kasih sekali lagi.
Oh ya... Saya juga amat terhibur dengan prosa Bapak antaranya, 'Botol Kulo Endi' yang cukup membuai rasa.
Syabas Bapak Hakimi.
Anak muridmu,
Mohd Nasir Mahmud (Kemirau @ Sang Murba)
https://scholar.google.com/citations?user=t2ZORncAAAAJ&hl=en
Izin copas kak terimakasih
Mengomentari: Untukmu Palang Merah Indonesia
Izin copas kak terimakasih
Permisi kalo boleh nanya pasi
Mengomentari: Rembulan Pucat Pasi
Permisi kalo boleh nanya pasi itu apa ya?itu ada di puisi pa sapardi jadi saya penasaran
Dan aku bertanya tentang
Mengomentari: Perempuan Jalang
Dan aku bertanya tentang puisi
Keren
Mengomentari: Renjana
Keren
re: Tanya
Mengomentari: Cara Membuat Tulisan di Jendela Sastra
Silakan sudah diterbitkan, untuk selanjutnya tulisan anda akan langsung terbit.
Terima kasih sudah bergabung dengan Jendela Sastra.
Keren
Mengomentari: Luka pada jahitan
Keren
Tanya
Mengomentari: Cara Membuat Tulisan di Jendela Sastra
Admin karya puisi aku ga bisa di terbitkan aku memang datang sebagai orang baru di jendela sastra
Aislaaah... "Eka" nama yg tak
Mengomentari: Cinta Itu Eka
Aislaaah...
"Eka" nama yg tak akan pernah lekang di lubuk hati dan pikiran Penulis...
Marvellous ????????
Mohon bimbingannya
Mengomentari: 4 PUISI PILIHAN MEREKA
Mohon bimbingannya Kakek
Masih terlalu sederhana memilih kata-kata
mengejutkan
Mengomentari: Burung-burung terbang melintasi senja
Saya tidak sengaja menemukan puisi ini saat mencari puisi yang bertema burung di senja hari. Saat membaca bait kedua, pada dua barus terakhir, saya dibuat terkejut. Menjadi puisi yang menghunjam.
Terima kasih
Puisi Aby adalah
Mengomentari: DUA HATI YANG MENGHITUNG RINDU
Puisi Aby adalah gaung
Inspirasi untuk berimaji
Padat berisi penuh makna
harapan
Mengomentari: globalisasi
josss hajar anda berbakat, raih cita citamu setinggi tinggimu
tidakkah bisa dirimu bersamaku selamanya?
Assalammualaikum malam bunda,
Mengomentari: Tasrifah
Assalammualaikum
malam bunda, mohon bimbingannya
terimakasih kakek Hakimi
Mengomentari: ADAM/Ikuta Zen
terimakasih kakek Hakimi s
atas masukkannya, saya masih banyak belajar juga dengan kakek Hakimi. Semoga sehat selalu dan panjang umur. Di tunggu ulasan puisi berikutnya hehehe
Salam kenal juga.
Mengomentari: Adam
Akhirnya kakek menemukan cara untuk membalas salam
perkenalan darimu. Terima kasih sudah mau berkenalan dengan
kakek. Salam
Selamat datang di
Mengomentari: Dead Poet
Selamat datang di jendelasastra
selalu semangat, selamat dan bahagia. Aamiin
Salam kenal ayahnda, semoga
Mengomentari: Beni Guntarman
Salam kenal ayahnda,
semoga sehat selalu