Puisi Anak Negeri
Bersaut seruling lokomotif ditengah hari itu
Pelistas kuda endak ke seberang
Nyanyian mereka
Telah pergi
Sungai yang Berkaca
Pasir tak hidup pada habitat dan mati
Mencari mata air yang padam
Bencana menghitai dan membatai rumah bambu
Dari ulu arus bangkai-bangkai
Bau amis dan busuk
Jembatan kayu gadang rel kereta api
Kau tak pernah Sepi syairku di jembatan rel kereta api
Gurun 2014
Bertanya Dengan bayangan pada cermin retak
Aku telusur diri dirumah tak berjendela
Dengan penunggu
Malam aku menerawangkan rembulan
Adalah ibuku untuk pengaduan
Aku sendiri meracik hidup yang senyawa
Saru namamu wahai ibu
Aku sekumpal darah terbuang
Mencari sang entak di mana
Akulah pewarismu dunia
Sungai Penuh 2012
Anak bangsa
Sore itu berdatangan anak anak
Dengan karung gone di bahu
Inilah phoretmu
Wahai negeri
Berjejer merapat dan anrri
Pergi sekapal entah kemana
Inilah gambaran yang suram
Wahai negeri
Padang 2013
Sujudku
Entah kabut,entah halimun yang pekat
Sisi ladangku hilang dalam pandangan
Rumput yang mati
Bukan aku bersujut dengan matahari pagi
Aku takut murkamu
Ya Allah terimalah amalku
Amin
Padang 2012
Antara Dzikir Surau Dengan Dentuman Musik Rap Dan Dj
Berlalu panggilan tuangku di Surau Gadang
Tak ada penggajian
Berlalulang tinggalkan kubah
Memanggil
Bunyi musik bak dzikir menjawab
Majelis yang sepi
Mereka tertawa dan berpesta
Dengan arak ditangan
Para gadis tunduk seribu nikmat,ini buat kata mereka
Tuanku teruskan Dzikirnya
Bukan mereka tak ber agama
Tuli mata dan hati
Komentar
Tulis komentar baru