Hampaku ini;
Masih manusiawi
Dingin bak gejolak api
Mengalir membakar nadi.
Hampaku itu;
Bukan rindu
Sebab tak sempat tertuju
Terseret alir hulu
Pada sulut apimu.
Hampaku tak sesial rasamu;
Terbakar silam kenangan
Hangus oleh Sang Waktu
Seakan menunggu keberuntungan.
Hampaku kuyakin tak kekal
Mari menanti keberuntungan
Di penantian dalam sial,
Di serambi kehidupan.
Semarang, Mei 2014.
Komentar
Tulis komentar baru