Skip to Content

Hujan Kau Datang

Foto Ervi Aisyi Mundiri

Hujan Kau Datang
 
By: Ervi Aisyi Mundiri


Hujan kau datang.
untuk apa? Awan bertanya
untuk membasahi bumi
bumi?
ya.
basah?
ya.
bumi sudah basah akan darah
darah-darah kotor nan jorok memborok.
Hujan kau datang.
untuk apa? Langit bergumam
untuk mengusir panas
panas?
ya.
panas-panas bumi tak terelakan
panas dosa kian membara.
Hujan kau datang?
untuk apa? Mendung mendengung
untuk hijaukan padi
hijau?
padi?
ya.
tapi, padi bumi tlah sirna oleh tikus-tikus berdasi,
yang pandai berkolusi.
Hujan kau datang?
untuk apa? Uap mencuap
untuk damaikan sungai
damai?
sungai tlah damai oleh sampah-sampah merekah bak kawah
Hujan kau datang?
untuk apa? Petir menyindir
untuk memanggil dingin
dingin?
ya.
tapi,disini sudah terlalu dingin oleh hati tak hati-hati
terlalu dingin oleh kepentingan masing-masing yang kian bising dan tak penting, 

 

 


Wahai hujan...
tak usah  kau datang
karena
bumiku sudah
Terlanjur basah ,
Terlanjur panas,
Terlanjur hijau,
Terlanjur damai,
Terlanjur dingin
 dalam kepalsuan.





By : Ervi Aisyi Mundiri. Malang-2013

Komentar

Foto EreNGe

tanda tanyanya

tanda tanyanya terasa mewakili ekspresi penulisnya...begitulah, konon, per-puisi-an, bisa di-lihat lebih dari 1 sisi penikmatannya.

Foto Ervi Aisyi Mundiri

iya, subyektif... dari sisi

iya, subyektif... dari sisi mana kita memaknainya

mundiri

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler