Kehidupan semakin hidup,pun
Kematian semakin mati
Kebekuan itu mencekikku
Melemparku dalam keheningan kosong
Empat jalan,aku di sudut
Mendongak mencari arti
Lampu putihpun simbol yang tercari
Menerangi gagah,atau mati berkarat
Setiap tetep air,sesuaikan diri
Setiap tetes air adalah do’a
Setiap tetes air adalah kutukan
Aku mati terbunuh,di bunuh???
Mati rasa,mati gaya,jiwa mati
Dijalan itu ada kehidupan yang hidup
Kehidupan sring ingkari kematian
Sementara diriku sekarat di tikam sepi
Kujirat hati busukku dengan benang kusut
Kutulis sajak ini,
Ketika Tuhan meggerakkan tangan matiku..
Tasikagung-Rembang
3 juni 2012
Komentar
Tulis komentar baru