di pagi cerah, di langit awal bulan Sepentember
kucumbui buah-buah perawan di belantara kata-kata
buah rambutan merah yang bergelantungan di rantingnya
kupetik dan kurasakan manisnya, sebelum dijamah oleh kera
di belantara kata, rambutan tumbuh tanpa pemiliknya
sekarang September, musimnya rambutan masak di batang
menengahi cerita pahit tentang kemanusian dan tragedi
bulan kelam yang teramat perih bila teringat: pembantaian!
milik siapakah kebun rambutan yang luas ini?
ideologi-ideologi bersaing bagai persaingan akar pepohon
saling tindih, saling jepit, akal dan ilmu tak bertemu arah
berubah jadi liar, saling menindas terhadap satu sama lain
rambutan-rambutan merah yang bergelantung di ranting
manisnya buah kemerdekan bagi bangsa yang besar ini
ketika makna kemerdekaan jadi serupa liarnya rimba
di lahan manakah tiang-tiang keadilan bisa didirikan?
buah rambutan
merah manis menggoda
di ujung ranting
*****
Batam, 2016.
Komentar
Newsteen
puisi yang indah
Tulis komentar baru