Skip to Content

ketika tergores nadi juangku

Foto alsashi

Sendiri tersedu aku di seja ini, meneguk secakir rindu yang
sedang memanjat di benak ku
Kala dahulu aku, dan mereka sering bercumbu dengan
waktu
Tersenyum menyelubungi langit, tertawa menghepaskan
ombak di pantai syahdu
Senang kita bertanya pada senar-senar alam kala itu, ketika
skenario yang mereka tulis tak ada nyatanya
Di bawah selangkang bumi, kita tantang matahari, bersorak
memecah sendu ketika itu
Aku bahagia, berada di alunan jalanan itu, teriakan
semangat menghujam jiwa keluar dari semayamnya
Ketika para tirani itu merebut hak para tani di sawah sana
Mereka seperti tirau yang senang memangsa dagingnya
sendiri
Namun saat itu kita adalah wakil negeri ini, para perisai
yang mebentengi hak juangnya
Jangan tanya mengapa?
Karena kami bukan bagian dari karena
Tapi kami adalah jawaban pasti dari pertumpahan luka di
masa itu
Sekarang dimana?
Sayang, aku bukan tempat yang harus menjawab
Tapi keutuhan hati dan darah juangku, tetap disana
Bila?
Entahlah, karena aku bukan pengatur waktu
Lagi-lagi biarkan waktu yang kembali merayu, untuk
kembali bercumbu dengannya


Tripoli, 21 mei 215
alsashi

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler