Matamu Secawan Madu
Telah kujumpa rembulan bersajak di matamu, rangkai malam-malam pekat jadi memikat, usir penat sebab perjumpaan yang bersekat. Bergemulai meraba resah cumbui gelisah.
Matamu secawan madu, tempat kutuang arak kerinduan hingga aku sempoyongan. Seumpama senja jatuh di pucuk acacia dan kita sama-sama lena dalam jingga.
(Batanghari, 13 Mei 2012)
Komentar
Imajinatif...
Imajinatif, saya menemukan imajinasi ketika membaca puisi ini. Saya suka puisi ini! Karya-karyanya bagus dan punya gaya sendiri. Lebih enak dibaca dan dicari bila label sub-kategori disusun dng baik. Ya sekedar masukan lho mbak.
Beni Guntarman
salam :)
Terima kasih, Mas. Maksudnya label untuk penulisan di jendelasastra ini ya, Mas? Saya kurang paham masalah pengaturan, tahunya nulis lalu share ^_^ atau .....
Label Sub-Kategori...
Label Sub-Kategori atau temanya disusun agar keterkaitan judul puisi yang memiliki tema yang sama dapat dengan mudah dicari, atau setidaknya dapat membandingkan puisimu dengan puisi-puisi lain yang memiliki tema yang sama. Contoh Label Sub-Kategori: Puisi Cinta, Puisi Religi,dst.
Beni Guntarman
Tulis komentar baru