merangkak pelan mobil tua penuh wibawa
di jalan datar hangat aspal hotmik
semakin lama lincah meluncur
meliuk liuk di sela keramaian jalan
berebut tempat tuk selalu berada didepan
tiba saatnya jalan mendaki
mobil meraung nyaris tak bertenaga
perlahan tapi pasti terlewat juga
bersama aroma gosong kabel terbakar
itulah mobil tua sahabat setiaku
walau tua tapi kau tetap setia
mengantarku kemana saja dipelosok desa
tunaikan tugas negara
yang masih melekat ditubuh renta.
Komentar
Tulis komentar baru