Skip to Content

Nafas doa dalam luka

Foto chinta lintang

Mengapa semua ini seperti mimpi,kau buat aku menyukaimu,kau berikan cinta,lalu kau tinggalkan diri ku.
Begitu mudah kamu mengatakan maaf untuk sesuatu yang selalu kamu ulangi,apakah kamu tidak pernah mengerti perasaan ku.....?

Akibat perbuatanmu itu begitu sakit di dalam hati ini,tak mungkin aku memaafkan perbuatanmu itu dengan mudah.

Ketahuilah bahwa aku tidak akan lagi mengharap cinta mu,semua yang kamu katakan dulu ternyata hanya rayuan belaka,kini kamu begitu enaknya bersamanya tanpa peduli perasaan ku.

Kejam....!
Mungkin aku memang orang yang terlihat bodoh didepan mu,sehingga seenaknya kamu menduakan ku.
Aku tahu semua yang kamu lakukan dibelakang ku,meskipun aku tidak bisa berbuat banyak, namun hati ku menjerit...sakit....!

Mungkin aku memang orang yang begitu lemah sehingga mudahnya kamu permainkan perasaan ini...

Chinta......
Jangan sampai ketidakihlasan ini ku bawa sampai di liang kubur
Ku cuma gak mau ini akan menjadi kutukan buat mu yg tak bisa di ukur...

"TAK MAMPU MENGIKHLASKAN"

Hitam kelap malam berjalan pelan
Rembulan kian kelam berlahan menahan bersama rintiknya hujan..

Bersama alam ku bersenandung adakah dia yg ku sayang masih melilit kerinduan
Rasa yg kian lama menjalar dalam tumpuan akhirnya telah mengikat pernikahan..
Fundasi penantian yg bangun dengan darah ketulusan
Akhirnya kau robahkan dengan sekali hentakan...

Achhhh.....guncang ku belari mencari hati tak dapat ku temui
Lantang ku caci maki tak dapat terobati
Kau yg ku cintai akhirnya menghianati...

Pecah berserak muak luluh hati mengadu arak
Tak tahan letih meronta benamkan rasa terpatri perih
Teringat janji-janji manis yg pernah kau ucap..

Chinta.....

Masih ingatkah kau
Saat kau ucapkan sebaris kata
bahwa ku tak akan menikah ama dia
Dan masih ingatkah kau
Saat kau berikrar pada ku
Bahwa kau akan hidup dengan ku walau dunia menjungkir balikan rasa mu...

TAPI APA.....

INILAH BUKTI NYATA KESOMBONGAN MU...
KAU JILAT LIDAH MU SENDIRI DIDEPAN MATA KU..
KAU RAJAM MULUT MU DENGAN KEBOHONGAN MU..
KAU PAHAT HATI KU DENGAN UKIRAN-UKIRAN DUSTA MU...

Kadang resah harap ku terpendam marah
Tinggalkan hilang terjang lara Hanyut hingga terbawa amarah

Chinta....

Hati ini begitu bersih kenapa kau campur bakteri
Murninya nadi kenapa kau taburi pecahan duri
Hingga terinpeksi karena janji yang teringkari...

Lihatlah...
Kini duka ku mengerang
Cinta ku terhantam
Luka ku menganggah
Hatiku memar...

Kau paksa aku tuk mengunyah api membara
Kau paksa aku tuk menjilat dusta
Racun cinta yang kau suguhkan dalam wadah janji setia
Semunya percuma,
Yang telah ku semai cinta akhirnya yang ku tuai hanyalah dusta...

Kenapa kau tega....!

Ku tak butuh tanggisan mu
Ku tak butuh penyesalan mu
Ku tak butuh kasihan mu..

Yg aku butuhkan kesetian mu
Bukan skenario permainan mu...

Ku tulus mencintai mu
Ku tunggu penantian mu di tiap dinggin membeku..

Ku hempas datangnya cinta demi tali kesetiaan
Tapi dengan MUDAHNYA kau mengikat tali PERTUNANGAN..

Tertawalah sayang..
Tertawalah sepuas hati mu..

Ya Allah sakit banget...
Bantu aku tuk mengikhlaskan semua ini...

Ku caba hapus semua rasa perih tiap masa
Semua percuma tetap tak bisa..

Ya Allah kenapa ku sukar mengikhlaskan semua ini..

Mungkinkah ku terlalu cinta..
Mungkinkah luka yg membuat ku tak terima
Ataukah dusta yg selalu menyelubung jiwa..

Miris jantung ku teriris
Mesti dalam rinay gemiris ku selalu menggemis
Mesti dalam hamparan langit ku selalu menjerit sakit..

Maafkan ku chinta..
Jika ku tak bisa mengikhlaskan semua ini...
Semua ini juga karena penantian yg telah kau khianati...

Entah sampai kapan luka ini akan berlalu..

Jangan sampai ketidakihlasan ini ku bawa sampai di liang kubur
Ku cuma gak mau ini akan menjadi kutukan buat mu yg tak bisa di ukur...

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler