Skip to Content

PELABUHAN AKHIR

Foto Rina Kurniawati

PELABUHAN AKHIR

 

Walau kita jarang sapa

Rasa sayang sudah menua

Padahal sudah biasa

Mungkin kaulupa

 

Hidupku sudah sering meninggalkan dan ditinggalkan

 

Kita bercerita lewat senja pada malam yang redup, cakrawala menghitam

Kita bercanda lewat bait-bait puisi

Pada rindu gelora

Mungkin saat ini kaulah lawan bicaraku dalam hal terdalam

 

Aku sungguh tak pernah berminat dengan persahabatan

Awalnya jalan itu kutuju

Tapi lama lama aku tau, hati ini sudah disekat oleh Tuhan

Dan aku harus mengisi sesuai porsi

Mungkin untuk ia nanti

 

Atau orangtua yang akan meninggalkanku

Sebegitu pula teman dan sahabat yang datang dan lalu

 

Temukan saja dan jumpai belahan jiwamu

Akan ada damai tergenang tanpa batas

Itu pasti dan kuperjuangkan

Pada setiap silaku di lembayung senja

Hingga ayam baru berkookok

Pintaku menembus langit

 

 

Mungkin Sang Dewa sedang membaca isi hatiku

Semoga setelah sedih hari ini...akan ringan sedih yang lain

 

Air mata tak tumpah di pelipis

Namun hati kokoh terkikis

Setiap kali ditinggalkan,

Setiap kali teriris

Benar katamu

Sedih pasti berlalu, tak selamanya ulat menggeliat

Ia pasti sudah terbang menjadi kupu kupu

 

Mencari melati yang mekar

Membawa kebahagiaan di sela hujan

Saat hanya terenyuh

Itu sementara

Harapan kan tetap utuh

 

Doakan saja terbaik untuk keduanya

Aku tak pernah menyeasal mengenal mereka

Yang aku sesali adalah, ketika aku mulai berperasa ia sudah berkemas menapaki labuhnya

Semua alur cerita seperti itu

Memberi hanya untuk diakhiri

Karena batas antara keduanya sangat sedikit

 

 

Jambi,060920

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler