Skip to Content

Petani dan Pedagang, AKU-aku-KAMU-kamu

Foto Samudera Yekti

Petani :

Telah basah tanahku...

Rimbun rumput bersesakan antara kembang padi

Tegak ditengahnya kau mematung

Memandangi kaki dan tanganku yang penuh lumpur

 

Berlarilah kemari....

Memupuk rindu di sela pematang padi

Sambil sesekali kau lihat, caraku menyiapkan esok

 

Pedagang :

Kita telah memiliki segudang asa

Tumpukan cinta dan rindu yang tak terbatas

Maka tak kan diam aku melihatmu

memanen harapan ditengah pematang sawah

 

Sejenak biarlah malam mempertemukan kita

ketika siang dan sore peluh memenuhi seluruh badan

 

Petani :

Malamku adalah malammu

Bersama larut dalam dzikir dan tebaran doa

Tuk esok kembali mengulang sejarah

Rindu dan cinta memenuhi sawah dan ladang

Dan kita berada diantaranya

Hanya kita....

Kau dan aku, cukup itu saja

 

Pedagang :

Jangan berpaling...

Biar sejenak kunikmati elok wajahmu

Toh setelahnya hitunganku menunggu selepas siang dan sore

Lalu dzikir datang kembali

Mengisi pekat malam, memenuhi kesaksian bintang dan bulan

Dalam sebuah rumah, tempat hasrat dan asa menjadi satu

Hanya kau dan aku, dirumah ini

penghuni lain adalah cinta...

 

Petani :

Layulah kembang padiku, jika aku berpaling darimu

tak ada yang tertanam di hati dan sawah ini kecuali cinta dan rindumu

 

Pedagang :

Biar ku genggam tanganmu

Malam telah lewat,

Pagi mulai mengintip

Maka genaplah rindu dan cintaku padamu


catatan kaki: ada AKU,KAMU (baca: Tuhan) diantara kita, yang menebarkan cinta, jalan hidup, rejeki, dan memisahkan kita dengan kematian, untuk mempertemukan lagi ....  aku akan selalu cinta KAMU, kamu ....

cintaku, 30 Januari 2012

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler