Skip to Content

Puing yang Tertinggal

Foto Refdinal Muzan



Malam, kau datangi aku dengan seunggun api
mungkin Gulita yang kuraba segunduk sunyi
atau gigil lama kita himpun di ladang semai yang rimbun

Aku telah berkobar sepercik nyala yang kau kirim
ketika kita geluti seribu bintang yang menancap di dinding sepi
seputar tanda di tempuhan jalan yang terangkai
bersama marka air mata
bersama murka makin peka

Lihatlah, telah kubaluti dalam hangat yang memanggil
melayari debur dalam samudera yang berkobar
Bakarlah aku, bila setampuk arang menopangmu dalam jerang
Musnahlah aku, bila seonggok debu menaburi riuh yang membeku

Bila pagi esok kita dapati merangkak menjemput matahari
Taman-taman yang telah kita siangi menjadi masai
terlebur api yang tak sempat terpadamkan
masih kupetik sinar di puing yang tertinggal

 

  • Mimpi Ladang Bunga

    Sepetik mimpi yang pernah tumbuh sekali waktu masih kuhampiri
    Tak perlu di lahan mana yang masih kita ingat
    tapi ia begitu menjalar di lekang tanah dulu berpijak
    di lingkup udara yang masih kita hirup dalam rimbun bunga
    dan lengkung senja yang turun perlahan di lembah-lembah sunyi

    Ada sepijar cahaya yang mengendap di sebalik bukit
    Dulu pernah kita rangkai ia menjadi jala ketika ribuan sayap
    mengitari ufuk dan pelukan musim yang perlahan rebah
    di lereng setapak jalan merentas tuju
    Kita sampaikan beribu pesan yang terbawa
    dari setetes air yang mengendap dan dilupa
    dari sepercik api ketika terang telah membakar
    dan setumpah darah saat lautan menjadi merah

    Kita masih berlarian ketika bayangan telah tersumbat dalam kelam
    Dalam arah yang memisah kuyakinkan kau telah menempuh
    gerbang ribuan cahaya yang tumbuh
    dari sungai mengalirkan bening dan tak keruh
    dari hujan menyiram jatuh bersama sela yang tak gemuruh

    Bila sejemput pagi masih kita dapati
    kusalamkan pada mentari untuk terus menyingkap
    belukar semak yang kau lalui
    Menyisakan sekuntum bunga yang kupetik
    di taman mimpi

Komentar

Foto Beni Guntarman

Cerita.....

Cerita tentang cinta, duka, romantisme, dan bahkan humanisme yang dikemas dengan apik dalam dua judul puisi sangat inspiratif. Like!

Beni Guntarman

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler