ATAS NAMA SEGALA CINTA
Atas nama segala cinta,
yang kurajut dari sisi kegelapan
dalam jerit ketaktahuan,
dalam dangkalnya penghambaan
aku ikhlaskan wahai langit,
ketika sehelai sukma menyisir malam
mengukir tasbih,
merenda tahmid,
merangkai tahlil
mengalir dalam zikir ke-Akbaran-Mu
menggapai makna, hingga desis saja.
Aku tikamkan wahai bumi
sepucuk belati terhunus sendiri
merenda salawat
pada lembar dan rimbun ayatMU
yang terbentang dari alif dan yahku
Subhanallah, Alkhamdulilah, Laailla Haillallah, Allahu Akbar
atas nama segala cinta
yang mendesing
bergelut dengan waktu
biarkan aku, cair dalam lembutMu
menyanyikan debur-debur syadu
menjilat ridhoMu yang akbar itu
Atas nama segala cinta jua
wahai yang maha benar
izinkan aku menyongsongMu
meski kerdil kepahamanku
meski hitam tapak jemariku
meski kotor balut kalis tubuhku
kucoba rangkai kata
dalam sajak kerinduan
duhai yang maha tahu
Subhanallah, Alkhamdulilah, Laaillah Haillallah, Allahu Akbar
Atas nama cinta
Kucium ujung jemari kakiMu yang bening
Ku tunduk takzim
Mensetatarkan dahi dan kakiku
Atas nama cinta
kuteguk anggur firdausMu
Berpeluk, orgasme dalam ke-AkbaranMU
Subhanallah, Alkhamdulilah, Laaillah Haillallah, Allahu Akbar
***
/Lubuklinggau, 4 Desember 2009
Komentar
Tulis komentar baru