Skip to Content

RACAU SERIBU MANTRA BISU

Foto Pena Hasan Bsaidi

malam nyanyian jangkrik minta kawin

di pohon-pohon, kabut hitam hinggap membuat sarang

dalam begini, kantuk semakin mahal saja

, rangka rapuh ini  kian sulit dilelapkan

 

akhir-akhir ini ranjang tua itu memang semakin sering linglung sendiri

apalagi kalau malam-malam turun  hujan 

dinginnya bagai silet bergerigi

menyayat tulang sepi ini

 

maka pejaman mataku rasanya sia-sia belaka

karena dentang hujan yang berjatuhan itu 

akan memaksa pikiranku merayau-rayau

menenggelamkanku di  pusaran entah

 

lalu lamat-lamat di sela daun-daun yang kedinginan

akan terdengar rintihan burung hantu meminta bulan

tapi bulan tiada, kalau sudah begitu, hatiku selembar rumput kuyu

menginga-ngingat jejak dan musim yang 'njauh

 

begitulah hingga fajar menjelang

jarum jam yang lemah itu akan hanyut dalam kenang

lalu racau mulutku akan sibuk merapal namamu  

berulang-ulang, serupa seribu mantra bisu

 

, pagi sudah February

tapi aku masih di kerling January berpuluh tahun yang lalu

saat  kuhanyut dimabuk angin, tenggelam di dongeng cinta remaja

akulah, ah ...,  kerisik yang bermimpi jadi daun*

 

Batam, Jum’at malam, 2015

 

*papa Rusli Marzuki Saria, Kerisik Tidak Jadi Daun, Sembilu Darah, 1977

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler