Skip to Content

S U R A M A D U

Foto Rasull abidin

S U R A M A D U

 

Meski langit bewarna gelap

Dan awan hujan kian menebal

Bukalah telapak tangan

Peluh peluh akan mengalir

Di kaki langit itu…

 

Meski pancaran matahari

Membakar legam bahu bahu

Bukalah seluruh dada

Nikmatilah dengan raksa

Di kaki langit itu….

 

Meski paku pualam

Menembus sedalam perasaan

Membelah lumpur air mata

Di tanah moyang

Di kaki langit ini….

 

Jangan…!

 

Kau tebang  (kaki)nya

Menjadi dunia penuh munafik

 

Jangan…!

 

Kau genggam ke(bodoh)annya

Menjadi keledai keledai tua

 

Dan, Jangan…!

 

Kau bakar (hati)nya

Bagai daun daun kelaras

 

Meski bentangan laut

Menembus tanah ini

Nan elok di lepas pandangan

Bagai perawan bermahkota

Terimalah penuh dengan bangga

 

Meski mata terbelalak

Hujan tawa terasa indah

 

Jangan…!

 

Menebar mimpi

Bagai taburan gemintang

Di bentangan jagat raya

 

Ataukah menjadi pangeran

Yang bersekutu

Dengan raja raja dan maharaja

Di tanah moyang

Di kaki langit ini….

 

Meski kerontang melanda

Dahaga menjadi air mata

Merekahlah tanah retak

Merah pancaran matahari

Kuncup tunas

Tetap menetas

Di kaki langit ini….

 

Jangan..!

 

Kau petik (kembang )

Menjadi dongeng dongeng

Penghias bentangan jalan

Bagai reklame

Atau slogan slogan

Konspirasi …

Di kaki langit ini

Di tanah nenek moyang

 

Aku …!!,

 

bersujud

Mencium butiran pasir  

Di bawah…..

Moyangku terbaring

Tertembus kaki langit ini

Tersenyum…,

Demi anak cucu

Generasi ini….

 

 

 

Rasull abidin, 06 Jan 2013

Jembatan Suramadu

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler