Sekeping Surga di Rahang Neraka
di kolong cuaca busuk, sepotong matahari meleleh.
Menangisi sebentang telaga pucat
yang mimpinya seburuk prosesi bangkai.
Tentang taman-taman bunga yang terkapar,
kisah elang-elang kampung yang menggelepar-gelepar terhajar lapar.
Tak kau ciumkah?
Aroma Toba itu, membusuk!
Birunya nguap hingga neraka. Terbata-bata,
raksasa amarah ngamuk di dadanya.
Tentang duka yang tak kunjung tobat.
Dan tentang bejat kita.
Tak kau lihatkah telaga itu terkoyak-koyak?
Para algojo kematian bertengger dimana-mana
dengan sebilah pedang yang gegas mencari-cari kita.
Di kolong cuaca busuk.
sepotong surga tercabik-cabik.
pantai yang terbakar
dan nyaris musnah terkunyah neraka.
Lihat. Sekeping surga sedang pasrah
dibawah pedang-pancung yang kita cipta sendiri.
Toba, Juni '16
Komentar
Tulis komentar baru