Kesendirian...
sebuah nada yang kuhafal seperti denting-denting hujan
sebuah kesepian yang kuingat seperti sajak malam pada rembulan
sebuah renungan dari hati yang menyeruak membentengi fantasi....
sesuatu yang menyerupai biru hitam langit
berada antara senja dan peraduan angin
antara pasir-pasir putih dan kaki-kaki bukit
menemani hiruk pikuk dan hingar bingar sunyi
Ia senantiasa menemanimu, saat ingin menutup mata
saat ingin mendengar kata hatimu
dan ketika dingin terasa begitu menusuk....
Barangkali sebenarnya ia teman sejati yang selalu ada
Hingga kau terlelap nanti
Hingga pagi tak lagi terasa
Saat tulisan ini tak lagi terbaca
Tepat ketika puisi ini dianggap sebuah kehampaan
Maka saat itu pula aku, dia, mereka, dan kamu, mengenal siapa kita sebenarnya
Komentar
Tulis komentar baru