Seseorang di sudut kota
Memandangi jalanan lengang dan berharap para negarawan tidak meninggikan posisi bahunya adalah pekerjaan berharga baginya.
Rumahnya adalah kemewahan langit, matahari seringkali terbit dan terbenam persis saat iamenyeruput segelas masa lalu, asyik bukan?
Baginya kemewahan negeri ini adalah ejakulasi dini, tersiksa bukan? Sebab tidak ada kenikmatan yang mesti dirayakan.
Waktu yang membatasi langkahnya adalah pakaian sekaligus selimut dalam pertemuan sederhana dengan pemangku imajinasinya, sesederhana itu? Karena kehidupan yang nyata adalah menuliskan dan melampaui perjalanannya sendiri.
Perpolitikan yang memekakkan telinga menurutnya lengkingan suara anak kecil saat meminta uang jajan pada orang tuanya, berharap selalu diperhatikan dan dimanjakan. Dimana keseksiannya?
"demi kesejahteraan dan kemaslahatan rakyat" desis orang - orang peminum lautan dan penghirup hijaunya negeri ini. Jancuk! Siulan memuakkan.
Hi.. Dirimu..
Ku ingatkan ya.. Negarawan itu adalah PSK-PSK itu, melayani dan melakukan sesuai nafsu sendiri.
Ungkapan terakhirnya sebelum malam benar-benar menjemputnya.
Ciputat, 16-11-18
Komentar
Tulis komentar baru