Skip to Content

Urusan Negara

Foto Mardiana Kappara

Kemarin aku bersilahturahmi,

waktu itu lebaran 1435 H.

Tiba-tiba telepon seluler berdering.

Kusambut,

Kata atasanku, pestanya belum bubar.

Saya sedang liburan.

Tapi bukan itu jawabannya.

Pestanya masih belum bubar. 22 gugatan untuk pesta selanjutnya.

Saya sedang liburan.

Bukan liburan permasalahannya. Tapi gugatannya.

Bukan tidak menghargai demokrasi. Tetapi saya sedang liburan. Rakyat sedang liburan.

Tidak ada liburan untuk urusan negara.

Tetapi rakyat sedang berlibur.

Urusan negara tidak butuh liburan.

Orang sakit saja bisa libur. Kenapa tidak untuk gugatan.

Ini urusan negara. Bukan urusan orang sakit. Orang sakit urusan Tuhan dan takdir.

Orang miskin sedang menikmati liburan.

Sekali lagi ini urusan negara. Bukan urusan orang miskin. Orang miskin masih urusan Tuhan dan takdir.

Orang sedang tidak sekolah karena tanggal merah.

Tidak ada tanggal merah untuk urusan negara. Persoalan sekolah urusan masing-masing.

Jadi apa sebenarnya urusan negara?

Telepon selulerku lalu dimatikan begitu saja.

 

Jambi, 31 Juli 2014

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler