salam puisi!!!
saat engkau baca tulisan ini camkanlah
jika aku hanyalah penikmat kata-kata
yang selalu angkat topi pada mereka
masih tentang dunia maya
yang kita sepakat menyebutnya puisi
tadi sore, dosen kita menyajikannya penuh
aroma pada baki sarat makna
mengapa kau ragu pada puisi?
padahal puisi adalah belahan hati
padanya menggantung nurani
kaupun memujanya penuh pujapuji
...
ijinkan aku, menulis puisi,
meski pun dengan kata paling sederhana
meskipun dengan makna paling papa
meskipun dengan kiasan paling percuma
ijinkan aku,
menulis puisi,
meskipun setelahnya terpuruk dan
sakit hati
siapa melukis sepi?
hingga pemabuk lupa arak
hingga penyair lupa sajak
hingga pecinta lupa jarak
siapa memahat luka?
aku tak tahu
apakah untuk mengenal cinta itu
masih dibutuhkan apresiasi
padahal telah datang banyak keterangan
dari segala penjuru langit dan bumi
/1/
SURAT CINTA
mengapa ada sepi, pada mata yang luka?
membaca surat cintamu
laksana nyalakan lentera saat gulita
puisi ada pada tiap pemaknaan
yang mengantar kita pada tujuan
kejahatan dan juga kebaikan
puisi ada pada tiap perwatakan
demi namaMu yang terpahat pada
jarum jam panjang yang merayap
aku anak waktu
yang melesat dari busurMu
tiap ketiadaan kembali padaMu
jika puisi adalah pisau tajam
maka nasib akan menjadi seonggok daging
yang bisa dicincang, kemudian diramu
jadi seporsi lezat makanan
Komentar Terbaru