Skip to Content

Cerpen

JIKA PERLU, AKAN KU BUNUH UMAR BAKRIE

sesungguhnya suara itu tak bisa diredam

mulut bisa dibungkam

namun siapa mampu menghentikan nyanyian bimbang

dan pertanyaan-pertanyaan dari lidah jiwaku

 

suara-suara itu tak bisa dipenjarakan

di sana bersemayam kemerdekaan

apabila engkau memaksa diam

aku siapkan untukmu : pemberontakkan!

 

Mata

Betapa  terkejutnya Mantio ketika mencoba membuka mata saat terjaga dari tidurnya, tidak dilihat apapun juga. Iapun  menjerit keras, membangunkan Lia, istrinya.

"Ada apa Mas?"

"Mataku! Mataku! Mataku!" teriak Mantio.

Kisah Mereka

Lewat media televisi atau koran aku mengetahui kisah mereka para buruh migran. Para pejuang devisa negara yang harus melawan kerinduannya. Suka duka mereka bergitu berwarna. Kebetulan lewat pertemanan di dunia maya, salah satu buruh migran atau TKW yang ternyata mempunyai kreatif, meminta aku menjadi juri lomba menulis surat kerinduan.

Tunggu Aku Disini

Tunggu aku disini," Ujarnya. Kemudian ia pergi. Aku hanya melihat bayangan punggungnya yang samar ketika menghilang dibalik belukar. Bayangan tersebut tetap menghantui perasaan diwaktu hari-hari sepi. Seperti hidup dan tetap tumbuh. Seperti mengalir bersama darah di tubuh. Senja yang sunyi.

Di Bibir Muara

Menurut para nelayan yang pernah memergokinya, ikan itu sejenis hiu. Terkesan cool, angkuh dan meremangkan, namun juga menawan, sebab di bagian punggungnya dipenuhi bercak atau tutul berwarna putih—dan pada malam hari apabila tersaput sinar bulan tutulnya akan memancarkan cahaya, berbelik-belik.

Cerpen: Terjepit

Cerpen: Terjepit

oase.kompas.com - Satu persatu orang-orang pergi mengikuti keluarganya pindah ke tempat yang lebih jauh dari kota. Satu persatu rumah-rumah lama di bongkar, sawah-sawah dikeringkan dan berdirilah bangunan-bangunan rumah bagus di kampung ini sebagai penggantinya. Kampung yang akhirnya tidak bisa dibilang lagi sebagai kampung.

SURAT KEPADA YTH. TIKUS

 

Surat Kepada Yth. Tikus

  Cerita pendek : akhmad zailani

 

SELENDANG BIRU PUTRI PETUNG

Selendang Biru Puteri

cerita pendek : akhmad zailani

 

 

 

GERIMIS mulai turun. Titik-titiknya mulai menyentuh tubuhku.

TERSENYUMLAH, UNTUKKU FAY .....

Tersenyumlah Untukku, Fay …..

Cerita pendek : akhmad zailani

 

FAI masih jongkok sendirian di depan kuburan May. Gundukan tanah di depannya penuh dengan kembang dari tujuh macam rupa, yang ditaburkan merata di atasnya.

LA BIMBIIIII … OH

 

LA BIMBIIIII … OH

Cerpen : akhmad zailani

 

Seekor burung pipit kecil

Mencoba membelah langit

Kepaknya awan

Dia bernyanyi bersama angin

 

Sindikasi materi


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler