Belalang kadung tekun berdo'a
matanya menatap langit, menatap dedaunan
merayu-rayu awan, memuji hutan dan pepohonan
khawatir kemarau 'kan terus berkepanjangan
apakah hidup itu?
hanya bisa bernafas atau berjalan?
Tanah merintih tanpa ada siuman kembali.
Hijau dirobek marah karena digunduli.
Runcing kaki para raksaksa besi menusuk perut bumi,
Dahulu aku tahu guna telapak tangan
Lebih baik ke bawah daripada ke atas
Dahulu aku tahu apa apa yang jangan
Tapi aku ‘tak paham mana yang pantas
Mawar 'tak dilahirkan tanpa duri
Aturan 'tak melulu sejerni adanya isi
Aku ingin samakan engkau dengan gurita
Dengan penghisap rupa bulatan-bulatan,
Engkau bergerak lalu menangkap buruan
Air mata buaya adalah cerita rakyat
cerita hati soal yang mengingat dan diingat
jatuh berlimpah ketika terjadi musibah dan banjir dahsyat
Suasana senyap bergandengan dengan lirikan sinis dalam ruangan
Banyak manusia simpang siur berkecamuk kerepotannya bagai ayam sayur
Wahai penguasa negri
anak-anak bangsa adalah kehidupan di masa mendatang
mereka dilahirkan dalam situasi dan kondisi pembangunan nasional
Komentar Terbaru