Kepada yang berwenang
Kota maha kaya. Katanya.
tapi tidak sedikit orangnya hidup serba sengsara
Di kolong jembatan, di tepi rel kereta, bahkan di bantaran sungai yang siapm hanyut kapan saja…..
kami berada diantara keramaian yang tak terkontrol...
dan menghirup sisa-sisa keluhan manusia..
kami pun mendirikan bangunan hati nurani di puing-puing kota sejahtera..
sesak desak jalan pertigaaan lima sepuluh sepeda motor bertemu garis tengah mengapa diseberang jangan bicara biar hanya mesin menderu
di taman kotaaku melihat langkah-langkah kusamsejurus berlarilalu jatuh ditikam takdir yang kelamsenja hanyalah seteguk airdari kegelapan yang terbit
Pangris, Jepang Baris*)
Barisan-barisan haus sensasi
Memainkan imajinasi liar
pada sosok-sosok tak bertuan
yang menyelip pada ruang-ruang kota
di antara puing-puing dendam
orang-orang mengibarkan kegembiraan
untuk sebentuk kesumat yang terlunaskan
Sebagaian darimu sedang meramalkan esok hari
Menyimpulkan dunia perlawanan
Sama seperti panggung penuh citra
Benih penjilat yang beradu dengan bunga kritis
Aku mengalami De Javu
Kulihat Soekarno berteriak-teriak di Halte Busway yang baru di bangun di pusat kota.
Antrian panjang kaki-kaki telanjang bukan mencari sepatu,
Komentar Terbaru