Skip to Content

rindu

Rindu yang kuncup

Karena, dalam tatap matamu yang paling binar,

Aku temukan ketulusan cinta yang begitu benar.

dan di rekahan rona pipimu yang paling ranum,

Saat ini

 

Lagu yang kudengar saat ini

Akankah membawaku pada duniamu

Tempat dimana dulu aku mengukir

memori bersamamu.

Ada yang Slalu Merindu

Tiang-tiang lampu terlihat susah payah bertahan menundukkan punggungnya

Seolah menghormat padamu yang memutuskan pulang setelah sekian lama

Gadis Kecil Tanpa Usia

Hujan kembali berangkat dari matamu

Satu dua berhasil kau seka

Sedang yang lain berebut meraba pipimu dengan manja

 

Sebentar Saja

Aku merindukan kopi keruh yang kau aduk lambat setiap pagi

Di depan ayam-ayam tetangga yang menggaruk tanah halaman kita

Aku masih ingin tawarkan gula

Phela Vla

Cerah langit

Lukiskan senyummu

Sedikit kuraba

Ku eja

Paras ayumu

Kan kupastikan

Ritual rindu

Kan ku rayakan

Di pelataran kangenku

LAGU RINDU

Kala malam datang lagi Saat hujan membasahi

Radius Rindu Bercahaya

Rentang waktu

Melamunkan rindu bulan

Setangkai Anyelir

Sekumpulan kata-kata bisu bermekaran di batas pagi, tumbuh meliar di jenggala dada bersanding dengan degup yang berdetak terbata-bata mengeja sebuah rasa. Meski terasa namun tak teraba, tapi aku tau rasa itu ada. Liuk pena dalam tarian jemariku membahasakan yang tak dapat kupungkiri berapa kali pun aku menyangkal keberadaannya.
Hitam di atas putih menoktah, tentang rinduku.

Pita Hitam

Keping 'Eskapis' memaksaku menoleh hingga leherku patah 

Sindikasi materi


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler