Skip to Content

Februari 2014

PUISI-PUISI BAMBANG J. PRASETYA

NYANYIAN ZABIL

Kau kandung api

pijaran samadiku

muara sajak-sajakku

yang mengilhami pencarianku

di kota mati

 

Seperti lukisan sunyi di padang bumi

nyanyian malam menderai pagi

lalu engkau mengketuk-ketuk rahim ibumu

mengibarkan bendera zabil

di taman bunga

PUISI-PUISI BADRUDDIN EMCE

BINATANG SUCI TELUK PENYU

Dari lubang-lubang ketiadaan berlarian kepiting.

Dengan gaya yang dibuat-buat digodanya

setiap yang mikir, setiap yang gampang diguncang sedih.

Mengapa kami berdiri di sini, begini? Adakah

            memajang kami

PUISI-PUISI BY. TAND

DOA SEORANG MANUSIA

Tuhanku

Jadikan aku batu-batu tembok kota Jakarta

biar kusimpan semua rahasia penghuninya

dalam diamku yang setia

Karena diamku sebagai manusia

tak dapat kupercaya

Jakarta, 1980

 

DAUN-DAUN MENATAP

Daun-daun menatap setelah hujan reda

PUISI-PUISI AYATROHAEDI

LEUWIMUNDING

 

Jalannya penuh berdebu

antara sawah dan kali

antara gunung dan tegal

di bawah kilat belati

anak pulang dari kota

mengaca mayat sendiri.

 

Dan rindu makin menggunung

antara mata dan hati

rindu kampung kelahiran

di bawah kilat belati

PUISI-PUISI ATASI AMIN

PANGGILAN

Tiba tiba

Atasan memanggil anak buahnya

 

Dan tiba tiba

Yang Di Atas memanggil kita

 

Siap?

2001

 

ANJING 1

di hari hari sibuk

aku lihat kau

di pasar anjing

 

anjing anjing dipilih

PUISI-PUISI ASRUL SANI

TENTANG ASRUL SANI

PUISI-PUISI ASMARA HADI

NASIB TANAH AIRKU  

I
Panas yang terik datang membakar,
Lemahlah kembang hampirkan mati,
Tunduk tergantung bersedih hati,
Mohon air kepada akar.
mendapat air amatlah sukar,
Belumlah turun hujan dinanti,
Musim kemarau belum berhenti,
Angin bertiup belum bertukar.

jaya giri

Puisi maidah

Ka maidah... Ma idah, saksi wewengkon di jaya giri Jlug indit neangan kagenahan Pek ditepikeun angin,  ngaharewosan Tuh, ka jaya giri,,,,

PUISI-PUISI ASLAN ABIDIN

WALENNAE

ketika senja turun dan

cahaya menyerbuk di antara pohon-pohon

lontar, aku kenang sungai ini sebagai lengkungan

taman para bissu, gaib dan sunyi.

 

di tepinya, gadis-gadis mandi dan pulang

menjunjung tempayan bersama gairah

dan aroma kewanitaannya yang mengembang

dari kembannya yang basah.



Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler