Skip to Content

MENGAPA “TAK KENAL TAK SAYANG” Daru Dewa TIDAK MENJADI TERBAIK DALAM ACARA TANTANGAN OKTOBER CERIA DI GRUP GORESAN PENA KALBU

Foto Hakimi Sarlan Rasyid

MENGAPA “TAK KENAL TAK SAYANG” Daru Dewa TIDAK MENJADI TERBAIK DALAM ACARA TANTANGAN OKTOBER CERIA DI GRUP GORESAN PENA KALBU

 

 

Ini puisinya. Bentuk 4334nya betul. Baitnya 4 betul, barisnya 4, 3, 3,,4 betul. Tapi coba baca sejenak. Sebagian ada yang saya beri tanda kurung.

 

Mata ini tak pernah jenuh memandang(mu)

Saat kau melewati beranda(ku)

Sepanjang pagi dan setiap senja (ku) tunggu

Hanya untuk melihat wajah(mu)

 

Hati ingin mengenal(mu)

Namun keraguan menggangu

Akan (kamu_ mau berkenalan dengan(ku)

 

Sudah cukup lama seperti itu

Hanya menatap dalam sipu

Kadang jengah menghampiri

 

Hanya lewat angin ku bawa warta(ku)

Melalui jingga (ku) ungkapkan rasa(ku)

Tak enak hati berkata langsung pada(mu)

Pepatah tak kenal tak sayang di bulan oktber berlaku

 

Bandung, 09092020

 

Sebagao penggagas bentuk puisi 4334 saya acungkan jempol. Ringan atau beratnya tema tidak saya jadikan pokok telaah. Ada yang membebani perasaan saya ketika membaca TAK KENAL TAK SAYANG ini, Beban itu adalah terlalu banyak kata ganti orang untuk menyamakan sajaknya. Terlalu banyak “ku” dan “mu” di akhir baris.

 

Kejadian seperti ini selalu dialami oleh para pemula. Ia tidak boleh terkungkung dalam kondisi ini. Ia harus belajar keras bagaimana caranya untuk keluar.

 

Salah satu cara adalah banyak membaca. Semoga Menghitung Rindu (3) sudah di tangan bisa menjadi bahan bacaan.

 

Demikian telaah singkat untuk TAK KENAL (MAKA) TAK SAYANG Dewa Daru. Selamat berkarya.

 

202010200856 Kotabaru Karawang

Hakimi Sarlan Rasyid

 

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler