Skip to Content

Wanita Mulia Yang Tak Melahirkanku

Foto Boma Damar

Hari itu papa membawa pulang seorang wanita muda yang cukup cantik, ya dia adalah calon ibu tiriku,  namun dengan acuhnya aku tidak menghiraukan kedatangan mereka dan berlagak sedang asik menikmati permainan gameku. Sementara itu terlihat opa dan omaku menyambut kedatangan mereka dengan penuh sukacita.. lalu terdengar suara papa memanggil namaku. Dengan berat hati akupun menjumpai mereka.


“ Huff dasar anak bandel..., kenapa kamu tidak menyambut kedatangan  kami?!” Terlihat jelas dimata papa ia sangat kecewa dengan sikapku.

“Lagi tanggung pa, gameku belum selesai.” Jawabku datar.

“Owh ya sudah, kenalkan ini calon mamamu. “ Ia memperkenalkan wanita itu padakau .
“Yank, inilah anakmu yang nakal dan suka ngambek itu.” Kata papa padanya.

Lalu wanita itu menghampiriku, ia mengelus rambutku dan menatap mataku,,,

“ lihat sayang, apa yang kamu katakan itu tidak benar. Dia bukan anak nakal dan suka ngambek seperti yang kamu katakan! Lihat dia tegap, matanya jernih dan penuh semangat, dia anak yang cerdas dan baik tapi dia belum  cukup mampu  untuk mengarahkan semua itu. Kelak kamu akan lihat betapa dia akan membuatmu bangga.”


Aku tidak menyangka  ternyata wanita yang masih  asing bagiku  itu mengatakan hal tersebut, perkataannya sungguh menghangatkan hatiku sehingga aku terharu dan hampir saja menitikan air mataku. Tak pernah kudengar kata-kata itu sebelumnya dari keluarga, tetangga dan teman-temanku, bahkan papaku sendiri. Secara tidak langsung perkataan itulah yang akhirnya menjadi motivasiku. Aku memandangi wanita tersebut, dan tersenyum padanya penuh makna, melalui senyuman aku mengutarakan terimakasihku padanya.


Seminggu setelah dilangsungkannya pernikahan papa dan mama tiriku, akupun  akhirnya harus meninggalkan kampung halaman untuk ikut tinggal bersama-sama dengan mereka di kota. Aku berpikir akan menemui banyak tantangan dan hal-hal yang baru didalam keluarga baruku ini. Sejak kecil aku terbiasa hidup dengan kasih sayang opa dan oma serta tanteku ‘Ayu’,  jadi aku tidak terbiasa dengan kehadiran seorang wanita yang bergelar  ‘MAMA’ dalam hidupku. Apalagi banyak mitos yang mengatakan; “ibu tiri itu kejam”, aku harus siap menghadapi semua ini.


Satu, dua bulan telah berlalu, dan tak terasa setahun sudah aku hidup bersama-sama dengan mereka. Apa yang aku pikirkan ternyata berbalik dari kenyataan, mama tiriku adalah wanita yang sempurna. Ia begitu antusias terhadap pertumbuhan, hobby, dan pendidikanku,bahkan ia begitu sabar membimbingku, walaupun aku sedikit badung. Dan akhirnya kalimat yang dulu pernah ia ucapkan ketika pertama kali kami bertemu telah ia buktikan. Ya , melalui gagasan-gagasannya, melalui sikapnya, melalui perkataannya dan melalui cinta kasihnya ia telah membentuk aku menjadi pribadi yang baru, pribadi yang lebih baik. Ia menjadikan aku manusia yang cerdas dan lebih baik sehingga aku memilki banyak prestasi dalam hidupku. Sekarang usiaku duapuluh enam tahun, dan aku menjadi seorang pemuda yang sukses. Dan semua ini dapat kuraih berkat ‘MAMA TIRI’-ku, wanita yang tidak pernah mengandung aku, wanita yang tidak pernah melahirkan aku, tapi dia adalah wanita yang menciptakan aku.


“ Terimakasih MAMA.”

Komentar

Foto imas

Alhamdulillah ya km dpt mmh

Alhamdulillah ya km dpt mmh baru yg baik'km jg anak ya baik bisa nerima ibu tirimu ..qu jg seorang ibu tiri,membaca cerita km ,qu terharu,karna qu jg sdh sbr ngasuh anak tiri dua,sdh 10 thn.anak tiri ku yg satuny msh blm mau nerima qu ' sampai saat -ini,klu yg ade ya baik sm qu.tpi yg kk ya msh jutek..tak mau nerima qu.

Foto Boma Damar

Terima kasih ibu Imas yang

Terima kasih ibu Imas yang baik.
Saya bangga pada ibu yang sudah menjadi salah satu dari sekian banyaknya ibu-ibu yang bergelar "Ibu Tiri"
Memang sangatlah tidak mudah menjadi figur seorang ibu yang dapat diterima oleh anak-anak tiri. Mungkin itu terjadi karena mereka telah terbiasa dengan sosok seorang ibu kandung yang melahirkan mereka. Dan tidak dapat dipungkiri juga ikatan darah antara seorang anak dan ibu kandung sangatlah kuat. Bersabarlah bu, menyemai benih tak mungkin langsung dipanen. Menyirami, menyiangi, memupuknya dan merawatnya dengan baik akan menghasilkan panenan yang memuaskan dikemudian hari.
Tetap semangat ya bu, bawa nama mereka selalu dalam setiap sujudmu.

Salam..

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler