setelah dipermainkan angin seharian
awan yang remuk itu hinggap di ranting malam
"permainan ini tak kunjung usai, aku lelah", gumamnya
malam beringsut dan ia semakin larut
"tuhan, ampuni aku, rasanya aku tak lagi mampu bertahan
bila tak jadi hujan, jangan biarkan rinduku jadi dendam", pintanya seraya pasrah
malam jadi berkaca-kaca
perlahan, awan itu menyeka kabut di sudut matanya
antara igau dan kantuknya, awan itu pun menjelma embun
dan saat kau buka jendelamu esok pagi
lihatlah di sana, di atas kaca jendelamu itu
ada kristal-kristal mungil
dialah itu, awan yang kemarin kau permainkan
kini menjelma bulir-bulir berkilauan
, bening menyejukkan
Batam, 02.02.2015
Komentar
Tulis komentar baru