Bumbu Percintaan
Aku sebut saja hatimu adalah jembatan.
Yang sering kali dilintasi cinta manusia yang lain.
Aku lebih senang memikirkanmu ketimbang menjadi milikmu.
Bahkan lebih asyik lagi merindukanmu.
Rasanya daun-daun tak pernah gugur.
Rumput-rumput tak pernah layu.
Lantas, apa yang kau sebut cinta itu hanyalah luka.
Buktinya sebelum kau bercinta kau baik-baik saja.
Setelahnya, kau mudah curiga.
Sebentar baik, sebentar bertikai.
Memanglah semua itu adalah bumbu percintaan.
Namun sayangnya, kita seringkali memberi bumbu cintanya berlebihan.
Komentar
Tulis komentar baru